Translate

Monday, November 19, 2012

Kesuksesan adalah sebuah Fitrah



Sejenak kita renungkan betapa kuat keinginan seorang balita yang ingin berdiri, beberapakali dia mencoba. Mungkin tak tebilang berapa kali dia terjatuh. Setelah dia bisa berdiri kemudian belajar melangkahkan kaki untuk mulai berjalan, tapi baru beberapa langkah “ brak” terjatuh. Jera kah, putus asa kah dia ? jawabannya pasti tidak. Dengan usahanya yang gigih dan pantang menyerah akhirnya balita sukses bisa berlari.
Ternyata pada diri setiap orang ada naluri untuk sukses walaupun tanpa dipelajari terlebih dulu.  Yaitu sebuah kesuksesan yang diharapkan,baik sukses profesi, berkeluarga,dan bermasyarakat. Bagi kita sebagai manusia dewasa yang sudah sempurna akal pikirannya yang merupakan modal dari Allah Aza Wajalla untuk meraih kesuksesan.
Kembali ke balitadi atas, bila kita renungkan adakah perasaan pesimis dalam belajar mulai dari belajar merangkak, berdiri, berjalan,pasti tidak karena semua itu sudah fitrah yang menyertai stiap diri manusia.
Pertanyaannya masih berlakukah fitrah tersebut bagi manusia dewasa. Jawabanya pasti masih berlaku ,apalagi manusia dewasa ditambah dengan modal lain yang harus dikembangkan kemampuannya yaitu akal fikiran.
Seringkali kita dalam mulai melangkah, ada yang disebut dengan “MAEROH” ( dibaca terbalik ) yang artinya malas, sehigga yang pertama kali muncul adalah bayangan kegagalan, kerugian, malu. Orang dewasa kebanyakan ingin meraih kesuksesan secara instan